Namanya Lau Macem, akses kesini lumayan tidak mengasyikan, tetapi sebagai traveler sejati, tak peduli bagaimana sulitnya Medan yang harus dilalui, kita sudah terbiasa berpatokan pada apa yang disebut semangat. Yap, semangat untuk menelusuri sejuta Manikam Pariwisata Sumatera Utara. Dan disinilah kami menemukan beberapa keping surga lainnya di Tanah Karo.
Lau Macem berasal dari bahasa Karo, Lau berarti air dan Macem berarti Asam. Kenapa disebut Lau Macem? Menurut hemat penulis, rasa dari air ini yang memang seperti Soda dan pada masa itu masyarakat belum mengenal yang namanya air soda, yang ada Air Belerang yang anda sendiri pasti sudah tau bagaimana rasanya. Sebab itulah mungkin penduduk setempat menamakan tempat yang menarik ini sebagai Lau Macem.
Lau Macem tidak terlalu luas, hanya berukuran 2x2 meter dengan titik paling dalam sekitar 30 cm. Dasar dari pemandian ini berwarna kuning, sepertinya zat seng atau besi bercampur dengan air soda sehingga membentuk pola warna kuning keemasan ditambah karena mungkin tempat ini lumayan jarang dibersihkan. Di sekeliling lokasi terdapat beberapa kayu kecil yang sengaja ditebang untuk menempatkan rokok, semacam izin bagi penghuni dari Lau Macem. Yap, kebudayaan lokal yang mau tidak mau harus kita hormati.
Lau Macem mungkin akan menjadi tempat wisata, melengkapi 4 air soda yang ada di dunia. Seperti yang banyak diberitakan bahwa ada tiga lokasi pemandian air soda alami di dunia yakni: Venezuela, Aek Narara Tarutung, Thailand dan tentu saja Lau Macem. Sayangnya tempat ini tidak dibuka sebagai daerah tujuan wisata oleh pemilik tanah. Menurut penuturan warga sekitar, dinas pariwisata Kabupaten Karo tidak mendapatkan izin dari pemerintah untuk pengembangannya. Namun bila anda tertarik menelusuri tempat wisata di Kabupaten Karo ini, silahkan hubungi kami untuk jasa pemandu wisata atau trip organizer.
