MASIGNASUKA101
7168738000188950837

Sejarah Batu Hobon - Cagar Budaya Batak di Lereng Sari Marihit

Sejarah Batu Hobon - Cagar Budaya Batak di Lereng Sari Marihit
Add Comments
3/18/2020
Bila dibahas dari segi keilmuan, Batu Hobon merupakan sejenis kubah batu lava dasitan yang menyembul ke permukaan akibat energi magma lava Gunung Pusuk Buhit.

Sedangkan bagi masyarakat Batak, khususnya etnis Toba, mereka meyakini bahwa Batu Hobon adalah tempat sakral yang dibangun oleh Saribu Raja di mana di dalam peti tersebut tersimpan beragam pusako atau harta peninggalan kuno.

Hingga kini, orang-orang yang mengunjungi Batu Hobon memang didominasi oleh suku Batak. Namun, tak sedikit juga turis mancanegara tertarik untuk datang ke spot tersebut setelah mendengar cerita sejarah di balik keberadaan peti batu besar itu sendiri.

Selain itu, keindahan di sekeliling juga menyisipkan pemandangan menarik. Sehingga wisatawan tidak sebatas berwisata sejarah dan budaya. Kamu tertarik untuk mengupas Batu Hobon? Sebelum ke sana, baiknya simak ulasan travelingmedan.com berikut yuk!

1. Terletak di Sari Marihit

batu-hobon
batu hobon via disparkabsamosir
Dengan membuka google map, lokasi Batu Hobon tidaklah sulit ditemukan yaitu di Desa Limbong dan Desa Sagala. Tepatnya di kawasan Sarimarihit, Samosir.

Dari Menara Pandang Tele, obyek wisata ini hanya sekitar 15 menit dengan jarak 43 km. Karena berada di luar pulau, maka kamu tidak perlu menyeberang untuk mencapai lokasi. Letaknya mudah diketahui karena dipugar. Bangunan ini cukup menonjol lantaran berdiri sendiri di bawah lereng.

Cagar budaya ini sempat membuat heboh beberapa tahun silam lantaran batu berukuran besar tersebut mengalami keretakan selama dalam masa pemugaran. Tetapi kini kondisinya sudah semakin membagus. Beberapa fasilitas di dalamnya turut dilengkapi.

2. Sejarah Batu Hobon

sejarah-batu-hobon
sejarah batu hobon
Konon, tersebutlah Saribu Raja yang merupakan salah satu cucu dari si Raja Batak. Ia mendapatkan banyak warisan dari para pendahulu. Pada suatu ketika, ia hendak merantau ke tempat yang jauh. Agar harta warisan berupa pustaha batak, mantra obat dan lainnya tetap aman selama ditinggal, ia pun berangkat ke kaki gunung Pusuk Buhit.
Batu Hobon Berarti Peti Batu
Tepat di lereng desa Sari Marihit, ia kemudian menemukan sebuah bongkahan batu besar. Dengan kekuatan yang dimilikinya, maka ia membuat batu tersebut menjadi peti. Setelah menyimpan seluruh harta karunnya, Saribu Raja kembali menutup batu tersebut.

Menurut penuturkan warga setempat, di dalam Batu Hobon berisikan 8 buah harta pusaka Batak yang meliputi:
- Ogung dan Gondang saparangguan
- Hujur Sumba Baho
- Piso solam Debata
- Pagar Pompang Bala Saribu Tontang Bala Saratus
- Tintin Sipajadi
- Pungga Haomasan
- Galapang
- Tawar sipagabang-gabang, sipagubung-gubung, dll

Tatkala bangsa Belanda datang ke Tanah Batak, dikisahkan bahwa peninggalan Saribu Raja tersebut sempat ingin dibongkar. Sebab mereka sangat penasaran akan isi di dalamnya. Namun, dari berbagai daya upaya yang mereka lakukan, Batu Hobon tetap kokoh dan tidak terhancurkan.

Mungkin akan berbeda jika disimpulkan dari segi topografi bumi, sesuai hasil penelitian di sepanjang jalur patahan kaldera Toba, batu ini justru terbentuk akibat terjadinya proses pelepasan panas dari Pusuk Buhit yang berlangsung cukup lama.

Baca Juga: Hotel Resort di Danau Toba

3. Kegiatan dan Atraksi Wisata

bentuk batu hobon image source instagram/dolokcristo
Sebagai destinasi wisata spriritual sekaligus cagar budaya, kamu dapat mengexplor keindahan batu tersebut untuk menambah wawasan kamu tentang kekayaan Budaya Batak. Di balik itu, kamu juga akan menjumpai panorama yang indah dan sangat memanjakan mata, mulai dari perbukitan hingga liukan lereng bukit.

Di tempat ini, para peziarah biasanya membawa pelean atau persembahan kepada Mula Jadi Nabolon. Seperti sirih, jeruk purut dan lainnya. Boleh disimpulkan, tempat ini memang dipandang sakral oleh sebagian besar orang Batak, terutama keturunan Saribu Raja.

Bagi wisatawan umum, tidak ada aturan baku. Kamu bisa berkunjung ke sini tanpa harus khawatir ya. Hanya saja harus selalu menjaga sikap dan tidak merusak benda yang ada di sekitar peti batu itu. Agar cagar budaya yang diwariskan nenek moyang dan menyimpan nilai-nilai luhur tersebut tetap terjaga.

TMC

Halo, thank you for visiting our official site: travelingmedan.com -