MASIGNASUKA101
7168738000188950837

Danau Sidihoni - Savana Hijau di Atas Oase Pulau Kaldera

Danau Sidihoni - Savana Hijau di Atas Oase Pulau Kaldera
Add Comments
3/10/2020
Terkenal karena keunikannya, Danau Sidihoni dinobatkan sebagai danau di atas pulau.

Pada musim pancaroba, Danau Sidihoni adalah nadi bagi masyarakat Ronggur Ni Huta. Terutama mereka yang tinggal di Desa Salaon Toba dimana obyek tersebut dapat dijumpai. Namun di dalam fungsi vitalnya sebagai sumber mata air, destinasi yang diberi identitas "danau di atas danau" menyimpan eksotika tersendiri.

Kendati masyarakat di tempat ini menyebut bahwa Danau Sidihoni dengan kubangan yang luas. Tetapi bagi wisatawan yang selalu haus akan destinasi unik, perairan tawar itu menjadi destinasi geologis, menyerupai savana hijau nan indah di tengah keringnya si pulau kaldera Toba.

Sedang merencanakan kunjungan ke tempat wisata tersebut? Sederet info update tentang danau Sidihoni yang diklaim memiliki luas 5 hektar ini telah disiapkan oleh Traveling Medan, berikut ulasannya:

1. Cara ke Lokasi Danau Sidihoni

danau sidihoni
danau sidihoni - image via instagram/wonderlaketoba
Q.N.A pertama yang sering diajukan adalah akses menuju danau Sidihoni. Hingga kini, hanya ada satu cara untuk bisa sampai ke lokasinya yaitu Desa Salaon Toba, Kecamatan Pangururan dengan menggunakan kendaraan pribadi. Semua jenis transportasi baik roda dua maupun empat sudah dapat melewati setiap rute yang harus dilalui.

Semenjak ditetapkan sebagai destinasi terbaru, tempat wisata di Pulau Samosir ini sudah mendapat perhatian khusus. Kondisi jalan sangat bagus dan memadai. Tak perlu khawatir, Hanya saja anda perlu mengisi minyak di SPBU Pangururan untuk berjaga-jaga.

Jika diakses dari Parapat mungkin rute-nya cukup jauh. Bila dihitung dari Medan ke Sidihoni kita perlu waktu sekitar 6 jam perjalanan. Karenanya, akan lebih baik jika melintas via darat saja sekalian singgah di air terjun efrata untuk sekedar refreshing.

2. Bak Oase di Tengah Keringnya Samosir

sidihoni lake - image source: instagram.com/aialbar
Sudah jadi rahasia umum bahwa keberadaan air di Samosir tergolong langka. Rendahnya curah hujan menciptakan eksositem alam di beberapa titik menyerupai savana. Seperti oase di tengah lahan kering, 3 buah danau di Pulau Samosir yaitu danau Aek Natonang dan danau Aek Porohan menjadi tumpuan suplai air bagi masyarakat desa yang tinggal di sekitarnya.

Jadi jangan kaget kalau melihat orang mandi dan mencuci pakaian di danau yang biasanya surut di kala musim kemarau berkepanjangan ini. Pada waktu tertentu, sekawanan hewan seperti kerbau pun tampak asik mencari rumput.

Pemandangan epik ala savana yang ditawarkan oleh danau ini menawarkan nuansa ala Selandia Baru. Hampir seluruhnya ditumbuhi perdu hijau sehingga pengunjung sering juga melakukan kegiatan camping. Sampai detik ini, tidak ada retribusi atau pungutan biaya bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke danau dalam danau tersebut.

3. Sejarah Danau Sidihoni

danau diatas danau - image source: @samosirta/instagram
Secara proses geologis, terbentuknya Danau Sidihoni disebabkan oleh dasar bebatuan keras dan tanah padat yang mengisi cekungan dasar danau. Akibatnya, air hujan tak mampu merembes ke dalam tanah dan tertahan di permukaan.

Air di danau tersebut pernah kering selama beberapa kali yang disebabkan oleh munculnya lubang di dalam danau. Hal tersebut didukung oleh pernyataan peneliti yang mengatakan jika di bawah pulau Samosir terdapat sungai bawah tanah. Akibatnya, jika terjadi gempa atau goncangan hebat, tanah di permukaan bisa amblas.

Jauh sebelum Sidihoni dikelola sebagai tujuan rekreasi, di danau berkedalaman 10-20 meter ini, masyarakat Samosir terdahulu kerap mengadakan ritual adat yaitu meminta hujan. Kebiasaan itu memang sudah ditinggal dan tak pernah lagi dilakukan.

Fasilitas di obyek wisata ini belum terlalu maksimal. Namun, masih terus dikembangkan agar ke depannya semakin nyaman bagi setiap wisatawan. Selain bagus untuk berfoto, berkemah adalah kegiatan paling menarik yang direkomendasikan.
TMC

Halo, thank you for visiting our official site: travelingmedan.com -