Nama obyek wisata di Kecamatan Muara Batang Gadis ini sejarahnya memang belum begitu populer. Bahkan boleh dikategorikan sebagai destinasi bahari tersembunyi. Pun, wisatawan yang mengunjungi Pantai Batu Rusa hingga sekarang masih sebatas warga lokal.
Jika suatu saat nanti teman Traveling Medan berksempatan mengeksplor pantai Batu Rusa, beragam aktivitas seru dapat dilakukan. Seperti berendam di pinggir laut yang jernih, merasakan deburan ombak sampai menunggu tenggelamnya matahari di balik perbukitan pesisir Barat Mandailing yang eksotik.
1. Jauhnya Lokasi Pantai Batu Rusa
![]() |
pantai batu rusa tabuyung - image source: babangali22/instagram |
Mungkin sedikit berlebihan kalau kamu bepergian hanya demi melihat satu destinasi saja, bukan? Selain Batu Rusa dan Pesisir Natal, Kawasan Batahan di barat Madina sekitar menyimpan beragam spot-spot pantai yang elok. Sehingga kamu dapat menengok pesona lain di sepanjang jalan menuju tempat tersebut.
Kamu bisa saja menggunakan angkutan umum trayek Panyabungan - Natal - Tabayung. Tapi sayangnya, trip bus hanya berlangsung beberapa kali sepekan. Untuk mengantisipasi, lebih afdol kalau bawa kendaraan rental atau pribadi.
2. Tawarkan Laut Biru dan Panorama Luas Biasa
![]() |
pantai batu rusa - image via adiri solo nasution |
Destinasi wisata di Kecamatan Muara Batang Gadis ini banyak difavoritkan warga lokal. Kelestarian alam perawan yang tersaji pantas dipuji. Nuansa teduh dan ombak yang tenang memberikan rasa nyaman. Apalagi jajaran pohon kelapa di pinggir pantai yang tersusun rapi seolah mengajak semua pengunjung untuk meresapi keindahan itu.
Biaya masuk ke Pantai Batu Rusa sama sekali tidak ada. Sehingga pengunjung dapat menikmati atraksi alam itu secara gratis.
3. Sejarah Pantai Batu Rusa
![]() |
pantai batu rusa - image via wanda lestari |
Bagi warga sekitar, Pantai Batu Rusa juga memiliki legenda unik yaitu kisah Gadih Rancak. Konon, terdapat seorang gadis yang tinggal di pesisir Barat bernama Gadih Rancak. Suatu ketika, ia dilamar oleh seorang penguasa yang jatuh cinta akan kecantikannya. Naas, pinangan itu justru ditolak.
Lantaran tidak diterima, penguasa tersebut akhirnya mengambil jalan pintas, ia dan panglimanya menyusun strategi untuk membawa Gadih Rancah secara paksa. Malang, hal itu diketahui oleh sang gadis hingga ia memutuskan untuk melarikan diri.
Sesampainya di wilayah Pesisir Barat Mandailing, Gadih Rancah pun melompat dan terjun ke laut lepas. Ia disebut-sebut berubah menjadi batu besar di tepi Pantai Batu Rusa. Sejarah itu dikenang oleh warga sekitar sampai detik ini.