MASIGNASUKA101
7168738000188950837

Jembatan Gantung Lau Luhung: Tempat 'Rope Swing' di Deli Serdang

Jembatan Gantung Lau Luhung: Tempat 'Rope Swing' di Deli Serdang
Add Comments
8/25/2020
Titi gantung atau jembatan Lau Luhung adalah ruas jalan penghubung 2 kecamatan yakni STM Hulu dan Gunung Meriah. Terletak di area desa Durian Tinggung, Kabupaten Deli Serdang, tempat ini sering juga dinamai Lau Hulung oleh orang yang datang berkunjung.

Sudah 40 tahun berjalan, Jembatan Gantung Lau Luhung tentu mengalami berbagai perombakan. Baik dari segi konstruksi maupun lajurnya. Sekarang sudah berdiri sebuah jembatan permanen bertipe concrete bridge dengan bentang panjang lebih dari 160 meter.

Dengan pembangunan Lau Hulung, masyarakat lokal kini mampu meningkatkan ekonomi berkat ketersediaan infrastruktur yang memadai. Namun, fungsinya kini jauh lebih luas. Bukan hanya menjadi jaringan transportasi, tetapi juga sarana wisata alam.

jembatan gantung lau luhung, durian tinggung, deli serdang - image via marwin witarman/googlemap
Jika awalnya jembatan ini hanya dilalui bagi mereka yang ingin bepergian, sekarang justru berbeda. Tak terhitung sudah wisatawan yang berkunjung ke Lau Luhung untuk melihat jembatan permanen maupun titi gantung unik yang kokoh di sana. Simak ulasan berikut.

Apa Saja yang Ada di Jembatan Gantung Lau Luhung?


1. Rope Swing di Lau Luhung Bridge
Rope Swing merupakan atraksi olahraga yang menggunakan tali. Idenya sendiri berasal dari ayunan kayu yang biasa kita temukan di arena taman bermain. Tetapi, rope swing di objek wisata dibuat khusus dengan ketinggian di atas 5 meter dari permukaan tanah.

Atraksi wisata seperti ini mulai ramai bermunculan di Indonesia. Seperti Bali Swing Bongkasa Pertiwi dan Zen Hideaway Ubud di Pulau Dewata. Sedangkan di Sumatera Utara sendiri, wahana rope swing tidak terlalu banyak, salah satu lokasi yang menyediakannya adalah Lau Luhung Bridge.

Setelah terjun dari jembatan, wahana rope swing akan membuat wisatawan seperti berayun di udara. Hanya saja, wahana yang memacu adrenalin ini sudah tidak dibuka lagi. Selain sepi peminat, paket untuk melakukan aktivitas ini pun lumayan mahal.

titi atau jembatan gantung lau hulung - via sky net/googlemap

2. Pemandangan Alam yang Bagus
Pemandangan di Jembatan Gantung Lau Luhung sendiri adalah favorit pengunjung. Bila dahulu sering dipilih untuk tempat bersantai setelah datang dari Lau Mentar Canyon atau Danau Linting. Sekarangnya malah beda lho! Tak sedikit yang khusus datang untuk melihat alamnya yang terpatri begitu hijau.

Cukup parkirkan kendaraan di tepi jembatan, dari dudukan motor atau bangku mobil saja, alamnya sudah tampil memesona. Tapi jika mau melihat sungai Buaya, kalian harus berjalan ke sisi kanan sebab sungai yang berjarak 150 meter ke bawah tersebut tertutupi oleh rerimbunan pohon tropik.

Simak: Titi Gantung Medan

3. Sejarah Jembatan Gantung Lau Luhung
Tepat di sebelah kanan jembatan, kalian akan menemukan titi gantung lau hulung yang unik. Meskipun hingga kini tidak jelas asal-usulnya, namun yang pasti, titi kuno dengan struktur kayu dan besi itu sudah ada sejak tahun 1979. Apabila ditotal, usia bangunan itu sudah berumur 40 tahun lebih.

Mengingat sarana transportasi di Deli Serdang ini sudah tak lagi memadai, ditambah derasnya arus perjalanan antar daerah, pemerintah melalui Dinas PU akhirnya membangun sebuah jembatan permanen yang menggantikan peran Jembatan Gantung Lau Hulung.

Hadirnya infrastruktur baru tidak membuat pemerintah merobohkan jembatan gantung di Lau Hulung yang ada di Desa Durin Tinggung. Namun dibiarkan begitu. Beberapa pengunjung yang bernyali besar sudah beberapa kali mencoba berjalan di atasnya. Bagi yang tak suka ketinggian, kamu cukup melihatnya saja deh.
TMC

Halo, thank you for visiting our official site: travelingmedan.com -