Luas seluruh komplek rumah Tjong A Fie mencapai 4.200 meter persegi dan mempunyai gedung yang terdiri dari taman bunga, ruang makan, ruang tidur, ruang altar, ruang tamu dengan arsitektur China, Belanda, Eropa dan Melayu. Pembangunan cagar budaya yang disahkan oleh Kemendikbud lewat surat keputusan SK Menteri NoPM.01/PW.007/MKP/2010 ini dibiayai sendiri oleh Tjong A Fie.
RUMAH TJONG A FIESebelum membahas soal tiket masuk dan jam buka, Traveling Medan akan mencoba mendeskripsikan tentang keindahan Rumah Tjong A Fie. Baik dari segi daya tarik maupun keunikan yang akan kalian temukan di sana.
Rumah Tjong A Fie Medan mempunyai 3 komplek, yakni:
2. Mansion atau rumah utama, terletak di bagian tengah yang terdiri dari 2 lantai.
3. Halaman belakang, berada di sebelah utara dan berhadapan dengan jalan Perniagaan
Namun, tidak semua area komplek yang ada di rumah Tjong A Fie dibuka untuk publik. Sebagian area belakang tak boleh dimasuki oleh pengunjung karena disana tinggal pihak pengelola sekaligus pemilik dari obyek wisata sejarah ini.
Baca Juga: Kolam Renang Tasbih - Harga Masuk dan Promo Tiket 2020
Pada area pertama yaitu gerbang bergaya Tiongkok
![]() |
build in, tjong a fie mansion is a historical house and well known as one of medan city landmark - foto: tjongafiemansion |
Gerbang masuk dan bangunan utama dipisahkan oleh halaman rumah. Dalam hitungan 2 menit saja, wisatawan sebenarnya sudah sampai ke bagian teras. Akan tetapi, banyak turis mancanegara/lokal yang selalu menjadikan halaman rumah berusia ratusan tahun ini untuk mengambil gambar.
Gapura atau pintu masuk ini merupakan akses utama bagi wisatawan untuk menuju mansion atau gedung inti. Disini juga terdapat loket pembelian tiket masuk. Bila berkenan, kalian bisa memakai jasa tour guide berbahasa Indonesia maupun Inggris.
Bangunan inti yakni Tjong A Fie Mansion
![]() |
lantai dua rumah tjong a fie |
Karenanya, kita bisa menjumpai tiga buah ruang tamu yang didesain sesuai tipe tamu yang datang. Ada yang didekorasi ala Eropa, Tiongkok dan juga dihias ala Melayu. Selain aneka perabotan antik, disini juga dipasang banyak foto-foto beliau beserta keluarga besarnya. Termasuk usaha yang dimiliki oleh keluarga keturunan Hakka tersebut.
Secara garis besar, lantai pertama ini meliputi altar, ruang makan, dapur, ruang keluarga, ruang tamu dan kamar tidur khusus bagi pemilik rumah. Penataan dan tata ruangan mengikuti prinsip feng-shui.
Naik ke lantai dua, suasananya terasa lebih lapang karena perabotannya tidak terlalu ramai. Disini ruangannya adalah tempat dansa, kamar tidur tamu dan juga Kwan Ti Kong temple. Jendela di sini dibuat lebar-lebar untuk mengatur sirkulasi udara.
Tiket masuk ke Rumah Tjong A Fie
Tempat wisata di Medan yang dikelola oleh pihak keluarga (non-government) di bawah Yayasan Toen Moek Tong ini menawarkan 2 jenis tiket masuk. Dibedakan atas tipe wisatawan yang berkunjung yakni Wisnu (wisatawan nusantara) dan Wiswan (wisatawan mancanegara).Rumah Tjong A Fie mengenakan harga tiket masuk sebesar Rp35.000 per orang untuk wisatawan lokal dan Rp50.000 untuk wisatawan asing. Di bagian pembelian tiket akan ditawarkan juga jasa pemandu wisata dengan tarif tambahan.
Jam buka 09:00-17:00 WIB setiap hari.
Profil Tjong A Fie
Tjong Fung Nam adalah perantau Labuhan Deli yang meninggalkan tanah asalnya yaitu Desa Sungkow, Moyan pada tahun 1880. Ada tiga buah nama yang dimiliknya, yakni Tjong A Fie dan Tjong Yiauw Hian. Tetapi semenjak menetap di Medan, beliau lebih sering disebut Tjong A Fie.Selama berada di Medan, beliau sukses mengangkat martabatnya. Salah satu quote-nya yang berkata: "There on earth where I stand, I hold the sky. Success and glory consist not in what I’ve gotten but in what I’ve given.” benar-benar diaplikasikan dalam kehidupannya.
Beliau banyak membantu warga lokal dan ikut berkontribusi dalam membangun tempat ibadah. Beberapa masjid yang dibangunnya bersama tokoh Medan lainnya pun kerap disebut masjid-nya Tjong A Fie, seperti Masjid Al Osmani dan Masjid Raya.