MASIGNASUKA101
7168738000188950837

Keunikan Beranda Madina di Taman Raja Batu Bikin Melongo

Keunikan Beranda Madina di Taman Raja Batu Bikin Melongo
Add Comments
3/28/2020
Beranda Madina adalah salah satu obyek wisata di Taman Raja Batu yang selalu dijadikan warga kota Panyabungan untuk mencari angin segar. Di balik keindahan yang dimiliki, keunikan taman bermain ini juga bikin pengunjung melongo. Mana tau suatu saat nanti kamu bepergian ke Mandailing Natal, pastikan untuk singgah sejenak ke sana ya.

Beranda Madina dan Taman Raja Batu merupakan destinasi kota yang terletak di tepi sungai Singolot (anak sungai Batang Gadis). Selain berada di kawasan yang sama, kedua tempat tersebut juga dibangun secara bersamaan. Tentu tujuannya tak lepas dari target memperluas cakupan sarana wisata di Panyabungan.

1. Sejarah Taman Raja Batu dan Beranda Madina

image via @papanino_photograph
Taman ini sebenarnya didirikan atas inisiasi bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan Nasution. Setelah rampung dengan pengerjaan kurang lebih 2 tahun, kemudian Taman Raja Batu diperkenalkan kepada khalayak sebagai ruang terbuka hijau.

Taman Raja Batu dan Beranda Madina memiliki luas sekitar 5 hektar dan berlokasi di Jalan Willem Iskandar, Panyabungan, Sumatera Utara 22952.

Taman ini mulai dioperasionalkan oleh Pemkab Madina pada 2017. Semenjak tahun itu, taman tersebut menjadi lokasi perhelatan berbagai event. Termasuk Ramadan Fair Panyabungan yang rutin diadakan setiap tahun. Sedangkan pada hari biasa, wisatawan memanfaatkannya untuk mengisi waktu senggang yang mengesankan.

2. Beranda Madina yang Berlantai Kaca

image via 
Hal paling mencuri perhatian ketika mengunjungi Beranda Madina yaitu keberadaan beranda yang bagian lantainya terbuat dari kaca tembus pandang. Sepintas, pemandangan tersebut mengingatkan kita akan beberapa spot wisata berupa jembatan kaca di Indonesia seperti di Jogja dan Toraja yang sangat populer.

Beranda Madina ini dibangun dengan model veranda seperti yang biasa kita jumpai di hotel-hotel berlantai. Berwarna putih dengan ukuran panjang sekitar 7 meter dan lebar 5 meter. Sedangkan ketinggiannya sekitar 7 meter dan letaknya dibuat menghadap ke sungai Singolot.

Lantai kaca tentu membuat kaki terasa sedikit gamang. Terutama bagi yang fobia akan ketinggian pasti akan berteriak histeris. Sensasinya, kamu seolah sedang berdiri di atas langit. Apalagi jika melihat ke bagian bawah lantai, sedikit bergidik!

Kendati menegangkan berdiri di atas sungai dan bebatuan, kamu tak perlu merasa tempat ini menyeramkan. Lantai kacanya sangat tebal dan diperkirakan mampu memuat sekitar 10-15 wisatawan. Lantaran terbuat dari tempered glass, jadi pengunjung tak perlu khawatir soal keamanan.

3. Sajikan Pemandangan yang Menakjubkan

taman raja batu
taman raja batu
Dari lantai kaca ini, wisatawan dapat menikmati pemandangan alam sembari merasakan sensasi yang sedikit menggoyang adrenalin. Setiap sisi menyajikan panorama berbeda, dari hutan hingga langit biru yang membentang luas. Sedangkan di sudut lain, terlihat jelas keindahan Taman Raja Batu.

Cukup banyak wisatawan memilih untuk berfoto di atas beranda kaca Madina tersebut. Wajar saja, toh tempat wisata yang sangat unik seperti ini jarang ditemui di Pulau Sumatera. Bahkan, spot berfoto ala jembatan kaca ini boleh diklaim satu-satunya di Sumatera Utara, lho!

Pengunjung yang ingin menaiki lantai kaca harus sedikit ekstra bersabar. Karena peminatnya cukup banyak, mau atau tidak wisatawan wajib antri. Sembari menunggu Beranda Madina kosong, mengeksplor Taman Raja Batu berserta isinya bisa menjadi opsi lain.

Baca Juga: Bukit Muhasabah, Tempat Ideal Memotret View Panyabungan

4. Taman Bermain yang Dipenuhi Serangkaian Wahana

beranda madina
view taman raja batu dari beranda madina via masdalito ritonga
Taman Raja Batu menawarkan berbagai permainan yang seru untuk dinikmati bareng teman atau keluarga. Setiap trek di sini ditata rapi, sedangkan sisi kiri dan kanan jalannya dihias dengan berbagai patung-patung perwujudan budaya Mandailing.

Paling mengesankan adalah batu-batu yang disusun berjejer menyerupai meja dan kursi. Mungkin saja identitas Taman Raja Batu asal mulanya berasal dari benda tersebut. Jumlah batu-batu yang berukuran besar itu sangat banyak, hampir mengisi seperempat sisi sungai Singolot.

Daya tarik lainnya yakni alat musik Gordang Sambilan yang sengaja dipamerkan di tengah taman. alat musik tradisional kebanggan masyarakat Mandailing Natal ini memang pernah beberapa kali viral dan jadi pembahasan publik. Jika selama ini kamu penasaran akan bentuk Gordang Sambilan, maka datanglah ke Beranda Madina.

Dari atas jembatan yang melintang di atas sungai Singolot tersebut, pengunjung bisa melihat keseluruhan panorama Taman Raja Batu. Kalau berminat dan berniat mengusir rasa gerah, kamu bisa mandi-mandi atau bersantai di gazebo yang sudah disiapkan.
TMC

Halo, thank you for visiting our official site: travelingmedan.com -