Barus merupakan kelurahan seluas 14 hektar yang berjarak sekitar 75,5 km dari Pandan dan lebih dekat dari Sibolga lantaran hanya terpaut 66,7 km. Kendati demikian, penduduk Barus justru masuk wilayah administratif Tapanuli Tengah.
Keistimewaan Barus ialah keberadaan pusat peradaban islam yang disebut tertua di wilayah pulau Sumatera. Tidak hanya itu, kontur perbukitan dan laut pesisir sekaligus membuat daerah bersejarah ini memiliki kawasan teluk yang indah.
Tempat Wisata di Barus
Bila menyebut kota ini, banyak dari kita yang berpikir tentang kapur barus dan destinasi religi. Sejatinya, ada beragam rekomendasi tempat wisata di Barus yang seru untuk dikunjungi. Seperti 5 destinasi wajib yang travelingmedan.com ulas berikut:1. Pantai Barus
![]() |
image via @sisigracia |
Pelabuhan ini sama sekali belum difungsikan dan hanya dimanfaatkan kapal nelayan. Karenanya, pengunjung leluasa berjalan-jalan di atas dermaga tersebut, entah untuk memandang-mandang atau sekedar merasakan lembutnya angin laut.
Obyek wisata ini berada di pusat ibukota kecamatan yai Nah, tak terlalu jauh dari lokasi itu terdapat penginapan murah. Bagi wisatawan yang misalnya datang dari luar kota dan terpaksa bermalam. Dapat menginap di Hotel Fansuri Barus atau Penginapan Borneo.
2. Tugu 0 Kilometer
![]() |
tugu 0 km peradaban islam nusantara via amir makmur nst |
Obyek wisata sejarah di Barus ini terletak di pantai. Bangunannya berbentuk bola dunia di bagian puncak sedangkan penyangganya terdiri dari tiga buah pilar. Desain tersebut tentu tidak asal dibuat. Setiap inci-nya mempunyai nilai sejarah terkait penyebaran Islam yang dimulai dari Tapian Nauli.
Dekat dari Masjid Raya Barus, Tugu Nol Kilometer Peradaban Islam Nusantara ini berlokasi di Desa Pasar Batu Gerigis, Tapanuli Tengah. Destinasi ini dapat dikunjungi secara gratis.
3. Wisata Makam Papan Tinggi
![]() |
wisata makam papan tinggi barus via @fatmanda |
Memang sedikit ngos-ngosan untuk tiba di puncak bukit yang sering juga disebut "makam seribu tangga" itu, tapi pemandangan lanskap yang disajikan sangat memuaskan. Mungkin, inilah salah satu spot terbaik untuk teman TM yang sedang mencari tempat berfoto di Barus, Tapteng.
Baca Juga: Tempat Wisata di Sibolga dan Tapanuli Tengah
Sebelum dinamai Papan Tinggi, masyarakat Tapteng lebih kerap menyebutnya "Tondi di Atas". Setelah dipugar dinas kebudayaan, destinasi di atas bukit desa Pananggahan di mana lokasinya berada kian ramai dikunjungi terutama saat menjelang hari libur nasional.
4. Pantai Kade Tigo
![]() |
wisata pantai kade tigo di barus via @dedy_n_r |
Pantai merupakan tempat terbaik untuk refreshing, menyegarkan jiwa dari peliknya persoalan hidup. Itulah kenapa banyak orang suka nuansa pantai karena bisa me-recharge semangat yang sempat pudar.
Teduhnya pantai Kade Tigo di Desa Kedai Gadang niscaya membuat pengunjung nyaman selama menikmati atraksi alam. Banyak juga yang memilih mandi-mandi dan berendam dengan asinnya air laut. Untuk menghindari sengatan mentari, gunakan lotion perlindungan kulit ya.
5. Makam Mahligai dan Syech Machdum
![]() |
makam mahligai via monica_flanders |
Makam Syech Machdum adalah makam wali terpandang yang selama hidupnya aktif menyiarkan agama di wilayah Bosur. Usai wafat, ia kemudian disemayamkan di Bukit Patupangan dan berdekatan dengan makam Mahligai.
Bukit Patupangan sendiri sangatlah menawan, sekelilingnya tampak hijau karena setiap sudut menampilkan panorama persawahan. Jika waktu liburan kamu bertepatan dengan waktu puasa atu lebaran, singgahlah desa Patupangan.
6. Benteng Portugis
![]() |
benteng portugis di barus via baharuddin tanjung/fb |
Benteng pertahanan Portugis di Padang Masiang adalah saksi sejarah ketika koloni Portugis dan Belanda menempati keresiden Tapanuli.
Namun, kondisi benteng sudah tak lagi terawat. Puing-puing bangunan tampak berserakan dan lokasinya ditumbuhi ilalang. Padahal, jika ditetapkan sebagai cagar budaya, benda peninggalan ini bukan tak mungkin menarik penikmat wisata sejarah.
Apalagi sempat muncul wacana pendirian Museum Sejarah Kuno yang sampai kini tak kunjung rampung. Seandainya sudah terwujud benteng dan museum Barus bisa menjadi produk wisata yang tentunya berkesinambungan.
Namun, kondisi benteng sudah tak lagi terawat. Puing-puing bangunan tampak berserakan dan lokasinya ditumbuhi ilalang. Padahal, jika ditetapkan sebagai cagar budaya, benda peninggalan ini bukan tak mungkin menarik penikmat wisata sejarah.
Apalagi sempat muncul wacana pendirian Museum Sejarah Kuno yang sampai kini tak kunjung rampung. Seandainya sudah terwujud benteng dan museum Barus bisa menjadi produk wisata yang tentunya berkesinambungan.