Perjalanan ke Desa Sipan dari ibukota kabupaten hanya 14 menit. Sedangkan untuk menuju ke Kolam Pemandian Aek Parulian harus melalui jalan PLTA Sipansihaporas. Dekat kok, karena jaraknya cuma 7,4 kilometer. Penasaran dengan objek wisata ini? mari simak ulasan berikut.
1. Lokasi Wisata yang Dibangun dari Dana Desa
![]() |
Lokasi: Pemandian Kolam Aek Parulian - Gambar: Parbatara Sipan/Googlemap |
Salah satu contoh yang patut diteladani adalah Desa Sipan di Tapanuli Tengah ini. Dana Bumdes dipakai untuk membangun pemandian, yakni Wisata Alam Pemandian Aek Parulian. Nah, jadinya dana tersebut tetap berputar dan menjadi sumber pendapatan warga. Kreatif dan inovatif banget, ya?
Alhasil, potensi wisata di Desa Sipan pun semakin meroket. Apalagi daerah ini terletak di kawasan pegunungan yang padat dengan pepohonan. Sehingga atmosfir segarnya langsung menyambut saat memasuki tempat pemandiannya yang nyaman didatangi bersama keluarga.
2. Dipadati Wisatawan Lokal
![]() |
Aek Parulian adalah objek wisata kolam pemandian di Desa Sipan |
Di Kolam Renang Aek Parulian terdapat 2 buah kolam dan satu pemandian alam. Masing-masing kolam diatur kedalamannya sesuai dengan usia pengunjung. Uniknya, di atas kolam tersebut dihiasi dengan payung warna-warni sehingga kesannya lebih semarak dan menumbuhkan nuansa ceria.
Kendati sebatas wisatawan lokal, tetapi dalam sehari pengunjungnya bisa mencapai ratusan orang, lho! Apalagi pada saat weekend, seperti sabtu dan minggu. Destinasi wisata di Sibolga dan Tapanuli Tengah ini akan penuh sesak, bisa-bisa kehabisan tempat. Karenanya, usahakan datang lebih awal agar Anda benar-benar bisa menikmati.
Simak Juga: Pantai Bosur Akses ke Lokasi dan Potret Wisata
3. Tiket Masuk dan Lokasi
Perangkat desa dan warga Desa Sipan, di Kecamatan Sarudik ini memang menargetkan pengunjung dari semua lapisan masyarakat. Hal itu memengaruhi mereka dalam menetapkan harga tiket masuk. Nah, setiap orang hanya diminta membayar biaya berkunjung sebesar Rp6.000 saja.Dengan biaya itu, kamu sudah mendapatkan tempat parkir dan kepuasan menikmati kolam berenang di Aek Parulian dari pagi sampai malam tiba.
Semoga ke depannya semakin banyak desa inovatif yang mampu menggali kemudian merancang potensi wilayahnya. Tak harus jadi desa wisata, banyak aspek yang sebenarnya bisa digali, entah itu kriya atau lini lainnya yang dapat dijadikan sumber penghasilan bagi masyarakat. Yap, desa juga wajib mau dan tak ketinggalan dari kota besar.